Cobisnis.com – Menteri Perdagangan Agus Suparmanto menyebut pameran virtual sebagai terobosan dalam mengungkit ekspor dan ekonomi nasional di tengah pandemi Covid-19. Dengan pameran virtual, Indonesia bisa tetap menunjukkan eksistensi serta mempromosikan dan memasarkan keunggulan produk potensial di tengah pembatasan fisik akibat pandemi.
“Pameran virtual ini merupakan terobosan untuk mendorong keberlanjutan dan peningkatan
promosi produk Indonesia ke pasar global di masa pandemi. Diharapkan pameran virtual ini akan menjadi momentum bangkitnya geliat promosi dan ekspor produk Indonesia,” kata Mendag Agus saat membuka pameran Eastfood Indonesia dan Seafood Show Expo, Indo Licensing Expo dan Virtual Refritech Expo, Selasa (8 Desember 2020).
Pemerintah, kata Mendag, melakukan berbagai upaya untuk mempertahankan dan meningkatkan ekspor Indonesia. Upaya ini dilakukan pemerintah pusat berkolaborasi dengan pemerintah
daerah, asosiasi, para pelaku usaha, dan pihak swasta lainnya.
“Contohnya, penetrasi pasar melalui berbagai perundingan perjanjian perdagangan dan pengembangan pasar dengan kegiatan promosi. Selain itu, Kementerian Perdagangan juga menggelar Trade Expo Indonesia Virtual Exhibition pada 10 – 16 November 2020 yang berhasil mencatatkan transaksi sebesar USD 689,2 juta,” ujar Mendag.
Apresiasi juga diberikan Mendag kepada panitia pameran virtual PT Kristamedia Pratama selaku penyelenggara yang telah mendukung upaya pemerintah pusat dalam peningkatan ekspor.
“Perusahaan ini juga telah menginisiasi dan bekerja keras mempersiapkan kegiatan ini bersama pihak terkait lainnya,” kata Mendag.
Di tengah perlambatan ekonomi dan perdagangan global yang diakibatkan pandemi Covid-19, neraca perdagangan Indonesia periode Januari – Oktober 2020 masih mencatat angka surplus
sebesar USD 17,08 miliar.
Pada Januari – September 2020, ekspor makanan olahan indonesia mencapai USD 3,1 miliar atau naik 3,6 persen YoY. Ekspor tersebut didominasi oleh udang, wafer, dan kopi instan dengan pangsa
masing-masing sebesar 10,7 persen, 7,2 persen, dan 7,1 persen.
Pada periode yang sama, ekspor makanan olahan Indonesia yang mengalami peningkatan signifikan yaitu bahan kopi instan (93 persen YoY, udang (57 persen), dan bahan makanan lainnya (51,6 persen).
Negara utama tujuan ekspor makanan olahan Indonesia antara lain Amerika Serikat (AS), Filipina, dan Malaysia dengan pangsa masing-masing 21,2 persen, 14,7 persen, dan 7,4 persen. Pada periode tersebut, negara tujuan ekspor makanan olahan Indonesia yang mengalami peningkatan signifikan
yaitu antara lain AS (25,3 persen YoY), Malaysia (23,2 persen), dan Thailand (22,7 persen).