Cobisnis.com – Tujuh perusahaan skala kecil dan menengah (UKM) melakukan ekspor perdana yang dilepas Presiden RI Joko Widodo secara virtual dari Istana Bogor pada Jumat (4 Desember 2020).
Menteri Perdagangan, Agus Suparmanto, yang turut melepas secara langsung kegiatan ekspor dari Lamongan menyampaikan total 54 UKM yang mengikuti kegiatan ini adalah bukti bahwa masa pandemi tidak menyurutkan geliat ekspor ke pasar global.
Di samping itu, Mendag juga mengapresiasi ketujuh pelaku UKM yang melakukan ekspor perdana di tengah krisis pandemi.
“Ke-tujuh pelaku UKM tersebut tentunya diharapkan dapat memotivasi dan menjadi contoh bagi pelaku UKM yang lain untuk terus mengembangkan produknya dan memperluas pasar. Keberhasilan ini sekaligus menunjukkan kemampuan UKM dalam meningkatkan daya saing produk dan memanfaatkan peluang pasar global. Dengan keuletan, kegigihan, dan semangat, saya yakin para pelaku UKM dapat menembus pasar ekspor,” ujar Mendag Agus dalam siaran pers yang diterima Cobisnis.com, Selasa (8 Desember 2020).
Mendag juga mendorong pelaku UKM untuk terus berinovasi dan mengembangkan produknya masing-masing. Tujuannya agar semakin banyak produk UKM yang menembus pasar internasional.
“Kementerian Perdagangan berkomitmen untuk terus hadir bagi para pelaku usaha UKM agar dapat meningkatkan daya saing sehingga semakin kompetitif di pasar global. Selain itu, perwakilan perdagangan di luar negeri juga siap membantu para pelaku UKM berorientasi ekspor dalam memasarkan produk-produknya ke mancanegara,” jelas Mendag.
Kegiatan ekspor besar-besaran ini dilakukan secara serentak di Lamongan, Jawa Timur; Boyolali, Jawa Tengah; Sunter, DKI Jakarta, dan sejumlah kota lain yang
tersebar di 16 provinsi di Indonesia.
Ketujuh UKM yang melakukan ekspor perdana dalam kegiatan ini, yaitu PT Lestari Jaya Bangsa (Jawa
Tengah, produk emping belinjo); UD Sinar Mulyo (Jawa Tengah, produk kapuk fiber); CV Yukari Cahaya
Abadi (Jawa Timur, produk tempat tidur sapi); PT Rimbun Alam Dewata (Bali, produk bawang merah); CV Aromata Anugrah Sultan (Sulawesi Selatan, produk kemiri olahan); PT Syam Surya Mandiri (Kalimantan Timur, produk udang beku), dan CV Masagenah (Kalimantan Timur, produk lidi nipah).
Sedangkan, negara tujuan ekspornya antara kain Arab Saudi, India, Jepang, Singapura, dan Hongkong.