Cobisnis.com – PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk merayakan 25 tahun dual listing keberadaannya di Bursa Efek Indonesia (BEI) dan New York Stock Exchange (NYSE). Pada 14 November 1995, Telkom resmi melakukan penawaran saham perdana ke publik atau Initial Public Offering (IPO) di bursa Indonesia dan bursa internasional di Amerika Serikat (AS).
Menteri BUMN Erick Thohir mengatakan Telkom adalah perusahaan terbesar yang dimiliki BUMN secara infrastruktur dan bisa mendorong perubahan. Pada kondisi saat ini, kata dia, investor percaya kepada perusahaan yang punya strategi jangka panjang dan mampu beradaptasi terhadap perubahan, terutama di industri yang digeluti Telkom.
“Telkom tetap konsisten bekerja, menjaga kekompakan dan terus mengawal transformasi demi mencapai
kapitalisasi pasar yang lebih tinggi lagi,” kata Erick dalam perayaan 25th IPO Telkom Anniversary, Kamis (19 November 2020).
Direktur Utama Telkom Ririek Adriansyah didampingi Direktur Utama
Bursa Efek Indonesia Inarno Djajadi melakukan opening bell pembukaan perdagangan saham di BEI, menandai peringatan 25th Telkom IPO.
“Menjadi perusahaan dual-listing, menunjukkan komitmen kami pada kepatuhan terhadap aturan dan
perundangan yang berlaku sesuai dengan semangat Good Corporate Governance, yang sekaligus menunjukkan kredibilitas sebagai perusahaan publik,” ujar Dirut Telkom Ririek Adriansyah.
Selama 25 tahun tercatat di BEI dan NYSE, saham Telkom mampu memberikan kapitalisasi pasar yang terus tumbuh hingga sekitar 12 kali lipat serta telah melakukan dua kali stock split yakni di tahun 2004 dan 2013.
Vice President of Listings and Services NYSE, Chris Taylor, melalui video testimoninya mengucapkan selamat atas peringatan 25 tahun dual listing Telkom di BEI dan NYSE. Chris mengatakan langkah IPO yang dilakukan Telkom merupakan momen yang sangat penting di Indonesia dan di Asia Tenggara.
“Kami bangga dan berterimakasih karena Telkom menjadi anggota dari NYSE, the greatest community of companies in the world,” ujarnya.
Telkom memaknai 25th Telkom IPO Anniversary dengan menyelenggarakan dua program CSR. Total nilai bantuan yang disalurkan lebih dari Rp 10 miliar.
Pertama, bantuan untuk Desa Simego yang merupakan pilot project Program Penyediaan Akses Internet Wilayah 3T melalui teknologi VSAT Mangoesky. Ke depannya, 241 desa di 26 provinsi seluruh Indonesia akan mendapat program serupa yang dapat mengakses internet layaknya masyarakat di perkotaan.
Kedua, bantuan Program Wirakriya Milenial 2020 yang merupakan pelatihan webinar bagi 1.000 calon wirausaha milenial di lima destinasi wisata super prioritas Indonesia, yaitu Borobudur, Danau Toba, Likupang, Labuan Bajo, dan Mandalika.
“Momen 25 tahun IPO ini menjadi motivasi baru Telkom untuk terus memberikan yang terbaik tidak hanya
dari aspek kinerja perusahaan tapi juga mempercepat untuk menjadi digital telco […]. Kami berharap seluruh lapisan masyarakat senantiasa mendukung upaya mengantarkan bangsa dan negara menuju era digital dan bersama
mewujudkan Indonesia maju dan sejahtera,” jelas Ririek.