Cobisnis.com – Pemerintah terus menunjukkan keseriusannya untuk merealisasikan program mobil listrik, dengan menggenjot infrastruktur salah satunya yakni stasiun pengisian baterai.
Dilansir dari program Market Review IDX Channel, Kamis (5/11/2020), secara garis besar industri otomotif sejatinya sudah siap meluncurkan mobil-mobil listrik karena hampir semua merek di dunia merilis ke pasar. Diakui Pemerintah, program mobil listrik akan menambah jenis mobil yang bisa di produksi di Indonesia dengan tujuan konsumsi domestik bahkan untuk pasar ekspor.
“Peraturan-peraturan turunannya juga kita lihat dari kesiapan infrastruktur yaitu charging station. Produk mana yang akan dipilih harus melewati survei,” ujar Ketua I Gaikindo, Jongkie Sugiarto.
Mobil listrik akan diperjualbelikan secara massal namun dari segi harga mobil listrik masih menjadi pertimbangan pemerintah karena harganya yang tidak murah.
Diungkapkan juga bahwa Pemerintah harus memerhatikan lebih dari segi harga penjualan mobil listrik dan memahami lebih dalam mengenai penentuan harga yang harus dibandingkan terlebih dahulu dengan penjualan mobil konvensional.
“Pasar Indonesia terbesar sampai 60% dari total penjualan per tahun kurang lebih satu juta. kurang lebih 60% itu adanya di kisaran harga mobil yang Rp 200-250 juta ke bawah. Mobil listrik sendiri setelah dijajakan harganya masih diatas Rp 500 juta,” ujar Jongkie.
Sembari menunggu pembuatan baterai mobil listrik, kesiapan juga dilakukan Pemerintah dengan memberikan izin sejumlah merek menjual mobil listrik terlebih dahulu. Hal tersebut mengingat market otomotif di Indonesia sangat potensial bersaing dengan China yang memiliki serapan pasar mobil listrik cukup tinggi.