Cobisnis.com – Survei Indonesia Political Opinion (IPO) menyatakan kinerja pemerintah di sektor ekonomi menunjukkan ketidakpuasan. Fakta ini terlihat dari akumulasi respon buruk (51%) dan sangat buruk (6%) yang ditotal mencapai 57 persen.
Hanya 43 persen merespon positif kinerja dari sektor pembangunan ekonomi di era pemerintahan Jokowi-Ma’ruf Amin.
Data empiris ini dipengaruhi beberapa hal seperti persepsi mahalnya harga bahan pokok (58%), sulitnya mencari pekerjaan (44%), sulitnya melakukan transaksi perdagangan/jual beli (38%) dan hal lain-lain (34%).
“Menko Ekonomi Airlangga Hartarto mendapat respon kepuasan publik hanya di urutan ke 6 dengan persentase 36 persen, persepsi ini cukup menegaskan jika performa Airlangga dianggap mengecewakan,” kata Direktur Eksekutif IPO, Dedi Kurnia Syah, usai merilis hasil survei, Rabu (28 Oktober 2020).
Isu-isu Populer
Penilaian publik atas kinerja
pemerintah dalam
penanganan pandemi
Covid-19 sebanyak 49 persen responden menyatakan buruk dan 5 persen menyatakan sangat buruk. Hanya 37 persen menyatakan baik dan 1 persen menyatakan sangat baik.
Untuk penilaian publik atas kinerja
pemerintah terkait program Kartu Prakerja, hampir setengah responden menyatakan positif yakni 34 persen baik dan 14 persen sangat baik. Hanya 33 persen responden yang menyatakan buruk dan sangat buruk.
Penilaian publik atas kinerja
pemerintah terkait program Bantuan sosial/Presiden cukup positif yaitu 54 persen menyatakan baik dan sangat baik. Hanya 37 persen yang menyatakan buruk dan tak sampai 1 persen menyatakan sangat buruk (0,4%).
Metode survei dilakukan dengan purposive sampling terhadap 170 orang pemuka pendapat (opinion leader) yang berasal dari peneliti Universitas, lembaga penelitian mandiri, dan asosiasi ilmuwan sosial/perguruan tinggi.
Sementara survei terhadap massa pemilih nasional dilakukan dengan metode multistage random sampling terhadap 1200 responden di seluruh wilayah proporsional Indonesia dengan margin of error dalam rentang 2,9% dengan tingkat kepercayaan 95%. Periode survei 12-23 Oktober 2020.