Cobisnis.com – Investor di lantai bursa merespons positif rencana merger bank-bank syariah milik BUMN. Tercatat saham PT BRISyariah Tbk dengan kode emiten (BRIS) pada pembukaan perdagangan Sesi I, Selasa (13/10/2020), dibuka menguat 185 poin atau 20,56 persen ke level Rp1.085. Saham BRIS terus menanjak hingga menyentuh level 1.125 per saham atau naik 25% pada penutupan perdagangan sesi I.
Sentimen penguatan BRI Syariah sejatinya didorong sentimen penggabungan bank BUMN Syariah yakni BRI Syariah, Mandiri Syariah, dan BNI Syariah oleh Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN).
Sejatinya Kementerian BUMN berencana menggabungkan atau melakukan merger bank-bank syariah yang dimiliki oleh bank pelat merah anggota Himpunan Bank Negara (Himbara). “Kita coba sedang kaji bank-bank syariah kita ini nanti semua kita coba merger. Insya Allah Februari tahun depan jadi satu. Bank Syariah Mandiri, BNI, dan BRI,” kata Erick September 2020.
Tiga bank syariah BUMN yang akan dimerger yakni PT Bank BRI Syariah Tbk (BRIS), PT Bank BNI Syariah, dan PT Bank Syariah Mandiri, sementara milik PT Bank Tabungan Negara Tbk (BBTN) masih berupa Unit Usaha Syariah (UUS).
Dengan adanya penggabungan dari tiga bank tersebut, Erick menilai likuiditas perbankan akan semakin kuat, juga dengan permodalannya sehingga mampu mendongkrak daya saing bank pasca merger. Kapasitas pembiayaan bank juga diharapkan menjadi lebih besar dan kuat sehingga memberikan dampak positif ke perekonomian nasional, juga jadi motor ekspansi ekonomi syariah di Indonesia yang saat ini masih lamban.
Sekadar informasi, sore ini, Selasa (13/10/2020), bank BUMN syariah dijadwalkan menandatangani Conditional Merger Agreement (CMA). Menurut Sumber IDX Channel, setelah nota tersebut selesai ditandatangani maka proses penggabungan ini akan segera dimulai.