Cobisnis.com – Menghadapi sejumlah dampak akibat pandemi, Pemerintah mendorong sektor pertanian menjadi pendorong bagi pertumbuhan ekonomi terutama di triwulan II 2020.
Menurut data Badan Pusat Statistik (BPS), produk domestik bruto (PDB) di sektor pertanian menjadi penyumbang tertinggi terhadap pertumbuhan ekonomi nasional pada triwulan II 2020.
Dilansir laman resmi Kementerian Keuangan, Kamis (10/9/2020), PDB pertanian tumbuh 16,24% pada kuartal II 2020 (q to q) dan bahkan jika dibandingkan dengan periode yang sama di tahun 2019 (yoy), sektor pertanian tetap berkontribusi positif yakni tumbuh 2,19%.
“Pada kuartal kedua tahun ini, hanya sektor pertanian yang masih tumbuh secara positif, sementara sektor lainnya lesu,” ungkap Agung Hendriadi, Kepala Badan Ketahanan Pangan (BKP) Kementerian Pertanian (Kementan).
Kemudian, tumbuhnya sektor pertanian tak lepas dari kebutuhan dasar manusia. ”Kita bisa menahan untuk tidak beli ini dan itu, tapi tidak bisa jika tidak makan. Artinya bahwa pasar dari sektor pertanian masih akan tetap tumbuh positif,” imbuhnya
Ditambahkan Agung, dari 11 komoditas pangan pokok, kita masih aman dalam sisi produksi dan cadangan pangan hingga pertengahan tahun depan. “Kita tidak tahu kapan (pandemi) berakhir, makanya koordinasi dengan berbagai pihak terkait terus kita kerjakan dalam pemenuhan kebutuhan pangan secara lebih mandiri,” ungkapnya.
Salah satu cara yang harus ditempuh untuk mencapai ketahanan pangan adalah penambahan luas lahan tanam seperti pembangunan food estate. Agung mengungkapkan, ada sebidang tanah di Kalimantan Tengah seluas 600 ribu hektare telah siap digarap bertahap. Tanah seluas 30 ribu hektare menjadi target pertama yang harus digarap pada periode 2020-2021. Hasilnya nanti menambah pasokan dari 7,46 juta hektar lahan baku sawah.
“Agar ekonomi bisa tumbuh 4,5%-5,5% di tahun 2021, pemerintah juga akan tetap melanjutkan pembangunan infrastruktur,” katanya.
Selanjutnya, Direktur Jenderal Anggaran Kemenkeu Askolani mengungkapkan bahwa hal tersebut juga mendukung program ketahanan pangan. Namun ketahanan pangan juga bergantung pada infrastruktur pendukung, seperti irigasi yang cukup, dimana sistem irigasi dibangun diantaranya dari pembangunan bendungan atau embung. Selain itu, konektivitas antardaerah akan mendukung distribusi bahan pangan yang lebih merata.
”Dua paket kebijakan ini tidak bisa dipisahkan, antara prioritas ketahanan pangan dan juga pembangunan infrastrutur,” ucapnya.