Cobisnis.com – Pemerintah akan menggunakan teknologi Kode QR (QR Code) sebagai bagian dalam pembaharuan sistem satu data yang dilakukan PT Bio Farma (Persero) dan PT Telkom Indonesia (Persero).
Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir mengatakan pihaknya akan melakukan perbaikan sistem. Khususnya untuk mengintegrasikan data base dalam distribusi vaksin dan proses vaksinasi.
“Mengenai distribusi kami sampaikan sesuai dengan penugasan kami dari Kementerian BUMN sudah menyiapkan sistem yang tidak sempurna karena kesempurnaan mikik Allah SWT, tapi salah satunya bagaimana dari vial box sampai mobil ada QR Code dan bisa dipantau berjalan secara real time,” ujar Erick di sela kunjungannya ke KPK, Jumat (8 Januari 2021).
Konsistensi Pemerintah Daerah sangat diperlukan agar mampu mengamankan vaksin Sinovac tetap berada di suhu 2-8 derajat celcius demi menjaga kualitas saat vaksinasi dilakukan.
Terkait dengan infrastruktur sistem satu data, Erick mengatakan Satu Data digunakan untuk mengatur vaksinasi agar tepat sasaran. Sistem yang kini sedang dibangun tersebut akan mendata penerima vaksin melalui penyaringan data individu penerima vaksin prioritas.
Setelah itu akan dikembangkan aplikasi pendaftaran vaksin pemerintah dan mandiri dengan memetakan distribusi vaksin dengan lokasi vaksinasi.
Saat ini seluruh data penerima vaksin Covid-19 prioritas sedang dalam tahap pencocokan dan pengintegrasian dengan kementerian dan lembaga terkait.
Melalui sistem tersebut, peserta penerima vaksin tidak dapat terdaftar di sistem lain sehingga meminimalisir kemungkinan duplikasi dan dapat diterima masyarakat dengan tepat sasaran.
“Misalnya kalau dikirim ke RS ini 100, kira-kira buat siapa itu sudah ada. Seperti kayak Pemilu. Jadi supaya jangan ada grey area, black market yang akhirnya harga vaksin yang misalnya hanya ratusan ribu, tiba-tiba dijual 2.000 Dollar AS. Ini yang kami jaga,” jelas Erick.