Cobisnis.com – PT Inocycle Technology Group Tbk (INOV) optimis industri daur ulang sampah botol plastik akan membaik di tahun 2021. Hal ini didukung dengan adanya tren peningkatan terhadap permintaan produk-produk untuk keperluan rumah tangga.
“Tren penjualan untuk produk turunan INOV yaitu peralatan rumah tangga (homeware) mengalami peningkatan cukup signifikan dan memang terdapat potensi yang sangat positif untuk masa mendatang. Menyikapi peluang tersebut, INOV akan terus mengembangkan produk-produk homeware ini. Ke depan, INOV akan melakukan diversifikasi untuk produk homeware, salah satunya dengan memproduksi kain bulu sintetis,” kata Direktur INOV Victor Choi dalam siaran pers yang diterima Cobisnis.com, Rabu (2 Desember 2020).
INOV juga melihat potensi permintaan ekspor untuk produk homeware sangat menjanjikan. Di luar negeri, kata Victor, minat masyarakat sudah berpindah untuk mulai menggunakan
barang-barang dari hasil daur ulang.
Hingga kuartal III-2020, penjualan produk homeware INOV tercatat sebesar Rp40,9 miliar atau naik 123,4% dari periode yang sama di tahun
sebelumnya yaitu sebesar Rp18,3 miliar.
Produk turunan INOV lainnya yaitu produk bukan tenunan (non-woven) membukukan penjualan sebesar Rp67,9 miliar atau naik 14,9% dari tahun sebelumnya yaitu sebesar Rp59,1 miliar.
Dalam laporan keuangan kuartal III-2020, INOV mencatatkan penjualan sebesar Rp378,3 miliar dan laba kotor mencapai Rp61,9 miliar.
Sepanjang tahun 2020, INOV sedang fokus memperkuat pasokan sampah botol plastik dengan membangun pabrik pencucian botol (washing facility) di Medan dengan kapasitas produksi mencapai 500 ton per bulan.
Washing facility di Medan sudah mulai
beroperasi secara komersil sejak September 2020, dan sedang dibangun pabrik Non-woven dengan kapasitas produksi 300-500 ton per bulan. Selain itu, INOV juga berencana untuk menjangkau Pulau Sulawesi dengan mendirikan washing facility di Makassar yang akan mulai dibangun pada tahun 2021.
Upaya memperkuat rantai pasok juga
dilakukan INOV dengan merambah dunia digital. Melalui anak usaha yaitu PT Plasticpay Teknologi Daurulang, INOV mengembangkan aplikasi bernama PlasticPay yang ditujukan untuk menjaga pasokan sampah botol plastik langsung dari penggunanya.
Kehadiran PlasticPay diharapkan dapat membangkitkan kesadaran masyarakat akan kepedulian terhadap lingkungan dengan tidak membuang sampah
sembarangan, sekaligus mengubah cara pandang masyarakat bahwa botol plastik yang sudah digunakan masih memiliki nilai yang tinggi.
“Di samping untuk mengamankan rantai pasok, pengadaan washing facility dan
pengembangan aplikasi PlasticPay
merupakan upaya INOV untuk meningkatkan rata-rata daur ulang (recycling rate) di Indonesia,” ujarnya.
Melalui upaya tersebut, INOV turut mendukung gerakan Pemerintah Indonesia yang bertekad untuk mengurangi sampah plastik ke laut sebesar 70% pada tahun 2025 melalui pengelolaan sampah berkelanjutan dengan pendekatan Circular Economy.
“Dengan kata lain, upaya-upaya yang dilakukan oleh INOV termasuk dalam tujuan investasi masa depan,” kata Victor.