Cobisnis.com – Sebanyak 50 peserta mengikuti bimbingan teknis (Bimtek) seni rupa menyambut era digital yang diadakan Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf/Baparekraf). Kegiatan yang berlangsung 30 November – 2 Desember 2020 di Jakarta Pusat diikuti peserta dengan demografi beragam, tidak hanya berasal dari Jakarta, tetapi juga dari luar ibu kota.
“Tujuan dari kegiatan ini adalah untuk memberikan pengetahuan mendasar tentang teknik menggambar, mengembangkan diri, serta meningkatkan hasil karya secara professional melalui platform digital,” demikian siaran pers Kemenparekraf, Rabu (2 Desember 2020).
Deputi bidang Ekonomi Digital dan Produk Kreatif, Kemenparekraf, Muhammad Neil El Himam, mengatakan latar belakang praktik seni rupa yang terus berkembang membuat calon perupa profesional harus mampu beradaptasi pada percepatan teknologi yang terjadi di era digital.
“Menurut riset yang dilakukan Google, ekonomi digital Indonesia akan meningkat empat kali lipat pada 2025, menjadi 130 miliar dolar AS, yang sebelumnya pada 2019 mencapai 40 miliar dolar AS. Talenta Indonesia harus siap menyambut hal ini, jangan sampai peluang ini tidak dimanfaatkan,” ujar Neil El Himam.
Dengan melihat peluang tersebut, baik dari sektor ekonomi digital maupun ekonomi kreatif, Kemenparekraf/Baparekraf turut mendorong talenta-talenta Indonesia agar semakin siap bersaing ke depan.
Kegiatan bimtek seni rupa diisi dua narasumber, yaitu Perupa dan Pengajar Seni Rupa Ristyo Eko Hartanto dan Comic Artist and Illustrator Sheila Rooswitha Putri.
“Kegiatan ini diharapkan dapat membantu menjembatani ruang antara kebutuhan industri di era digital dengan ketersediaan SDM atau talenta yang berkualitas, khususnya di subsektor seni rupa. Sehingga, bidang usaha ini dapat terus berkembang menjadi pilar ekonomi kreatif Indonesia,” ujar Neil El Himam.
Direktur Industri Kreatif Musik, Seni Pertunjukan dan Penerbitan, Kemenparekraf, Mohammad Amin, mengatakan produk kreatif menjadi faktor penggerak dalam ekosistem ekonomi kreatif. Itu sebabnya menghasilkan SDM perupa profesional sangat penting karena merupakan salah satu komponen untuk membangun ekosistem seni rupa.
“Metode pembelajaran yang diterapkan yakni dengan menggabungkan teori dan praktik, yaitu pembekalan materi atau teori di hari pertama, praktik dan study case pada hari kedua, dan hari ketiga berbentuk mini exhibition hasil pembelajaran terhadap teori dan praktik yang telah diserap,” jelas Amin.
Materi yang diberikan Bimtek berupa pemanfaatan digital dalam membangun reputasi atau branding, strategi promosi brand di media sosial, serta membangun jejaring luring dan daring. Selain itu, peserta juga mendapatkan pembekalan di klinik menggambar seperti teknik observasi, seni mangarsir, menjiplak foto, gelap terang, komposisi, mood, serta narasi dalam karya.