Cobisnis.com – PLN memberikan kado natal berupa kehadiran listrik bagi masyarakat di 6 desa di Distrik Mimika Barat, Kabupaten Mimika, Papua. Keenam desa tersebut adalah Desa Kokonao, Migiwia, Kiura, Mimika, Atapo, dan Apuri.
Distrik Mimika Barat dihuni oleh penduduk asli dari Suku Kamoro sementara kondisi geografis tanahnya berupa rawa dan sebagian besar penduduknya memiliki mata pencaharian sebagai nelayan.
Distrik ini berjarak sekitar 90 km dari Timika dan dapat ditempuh selama lebih kurang 3 jam perjalanan. Dimulai dengan menempuh jalur darat sekitar 1 jam hingga Pomako, kemudian dilanjutkan menggunakan perahu selama 2 jam hingga tiba di Kokonao.
“Secara spesifik dan secara khusus saya ucapkan terima kasih kepada PLN yang luar biasa karena mulai hari ini Kokonao dan lima desa lainnya terang,” ujar Wakil Bupati Mimika, Johannes Rettob, dalam siaran pers PLN, Rabu (2 Desember 2020).
Upaya melistriki Distrik Mimika Barat bermula saat Johannes Rettob berkoordinasi dengan PLN terkait permintaan masyarakat di distrik tersebut.
“Satu minggu kemudian, pihak PLN telepon dan pastikan keenam kampung tersebut akan segera dilistriki,” ujar Johannes.
Kepala Distrik Mimika Barat, Ernestina Takati, menyampaikan rasa syukurnya karena aliran listrik adalah penantian yang cukup lama bagi masyarakat hingga akhirnya distrik tersebut menjadi terang.
General Manager PLN Unit Induk Wilayah Papua dan Papua Barat, Abdul Farid, mengatakan selama pandemi PLN telah berhasil membangun 1,95 kms jaringan tegangan menengah, 8,79 kms jaringan tegangan rendah, 3 unit gardu serta 1 mesin pembangkit kapasitas 1×100 kW yang merupakan relokasi dari Atsj.
Tercatat 540 Kepala Keluarga (KK) yang tinggal di enam desa yang dialiri listrik dengan total 314 KK telah terdaftar sebagai pelanggan PLN. Seluruh pelanggan tersebut merupakan warga kurang mampu, sehingga biaya pemasangan listrik akan dibayarkan menggunakan dana desa.
“Ke depan, semoga dengan adanya listrik ini dapat memiliki dampak yang positif, dimanfaatkan oleh masyarakat untuk meningkatkan kualitas kehidupan, dan membangun daerahnya menjadi lebih baik,” jelas Abdul Farid.
Dalam 5 (lima) tahun terakhir, Rasio Elektrifikasi pada Provinsi Papua dan Provinsi Papua Barat meningkat sebanyak 46,07%. Dari sebelumnya 49,66%, sekarang sudah 95,73%. Capaian tersebut berkisar pada 1.010.531 pelanggan rumah tangga.
“Meskipun topografi Provinsi Papua dan Papua Barat didominasi oleh perbukitan, akses yang menantang, dan permukiman yang tersebar, hal tersebut tidak menyurutkan semangat dan komitmen kita untuk terus berjuang agar energi listrik dapat dimanfaatkan secara merata,” jelas Abdul Farid.