Cobisnis.com – PT Asuransi Jasa Indonesia (Jasindo) bersama Kementerian Pertanian meluncurkan aplikasi PROTAN (Proteksi Pertanian). Aplikasi PROTAN disebut memiliki banyak manfaat untuk para petani dan peternak di seluruh Indonesia.
“Fitur aplikasi mobile ini telah dilengkapi dengan pengukuran polygon area kerusakan lahan yang mengalami gagal panen, geolocation koordinat lahan, auto generate download formulir, penyimpanan data klaim, update status pelaporan klaim, dan dilengkapi juga dengan berita umum seputar pertanian dan peternakan, dan masih banyak fitur menarik lainnya,” kata Direktur Pengembangan Bisnis Asuransi Jasindo, Diwe Novara, dalam siaran pers, Jumat (29 Januari 2021).
Aplikasi ini dapat diakses melalui perangkat android. Diharapkan petugas penyuluh lapangan (PPL), petugas organisme pengendali tumbuhan (POPT), dan petugas kesehatan hewan yang ingin melapor klaim AUTP AUTSK sekarang sudah lebih mudah, cukup melalui ponsel masing-masing.
Asuransi Jasindo telah mendapatkan penunjukan dari pemerintah untuk menjalankan program bantuan premi asuransi usaha tani padi (AUTP) sejak tahun 2015 sampai sekarang. Setiap tahunnya, pencapaian program terus menerus meningkat.
Pencapaian Program AUTP & AUTSK Tahun Anggaran 2020 telah tercapai 100% dari target yang ditentukan. AUTP tercapai 1 juta Ha dengan total kepesertaan 1,4 juta petani dan untuk program Asuransi Usaha Ternak Sapi/Kerbau (AUTS/K) tercapai 120 ribu ekor dngan total kepesertaan 56 ribu peternak.
Sejak tahun 2019 Asuransi Jasindo telah meningkatkan layanan pendaftaran melalui digital yaitu melalui aplikasi Sistem Informasi Asuransi Pertanian (SIAP).
Aplikasi SIAP diharapkan mampu meningkatkan aksesibilitas Kelompok Tani dalam mendapatkan manfaat program AUTP AUTSK. Hal ini terbukti dari Jumlah Kabupaten yang mengikuti program asuransi pertanian.
Tahun 2018 hanya 217 Kabupaten/Kota yang mengikuti program, tahun 2019 meningkat menjadi 236 Kabupaten/Kota yang telah terakses asuransi pertanian dan tahun 2020 meningkat menjadi 238 Kabupaten/Kota yang telah mendaftar asuransi pertanian.
Dari data survei Kementerian Komunikasi dan Informatika pada 2017, sebanyak 66,31 persen masyarakat Indonesia sudah menggunakan smartphone. Ditambah, penggunaan ponsel pintar terus bertambah setiap tahunnya di Indonesia.
“Dari situ kami optimistis bahwa aplikasi ini bisa menyentuh para petani dan peternak di seluruh Indonesia,” katanya.
Diwe juga memastikan Asuransi Jasindo terus mengikuti tren pasar terkait kebutuhan konsumen. Salah satunya melalui digitalisasi. Sejak 2018 Asuransi Jasindo sudah meluncurkan beberapa aplikasi guna mempermudah konsumen dalam mengakses layanan dan produk milik Asuransi Jasindo.
Beberapa aplikasi yang sudah dilunasi Jasindo antara lain Aplikasi Emarine yang diperuntukkan bagi pengguna Asuransi Kargo dan Aplikasi SIAP bagi pengguna Asuransi Agri.
“Asuransi Jasindo selalu berupaya mengembangkan diri selaras dengan perkembangan digitalisasi di era masa kini,” jelasnya. ***